KOMPAS.com — Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan,
sekitar 50 persen remaja usia 15-19 tahun dan masih duduk di SMP/SMA
sudah merokok. Kebanyakan dari mereka mungkin tidak menyadari betapa
cepatnya kebiasaan baru itu dapat memicu penyakit jantung, stroke,
diabetes, penyakit paru-paru, dan beberapa tipe kanker.
Jika ingin tahu
alasan merokok bisa menyebabkan ratusan ribu hingga jutaan kematian
setiap tahun di seluruh dunia, maka cukuplah lihat bahan-bahan kimia
yang ada dalam rokok.
Rata-rata rokok mengandung 600 bahan
kimia yang berbeda, dan lebih dari 7.000 senyawa kimia diproduksi dari
asap rokok. Mengetahui hal ini mungkin mengejutkan dan menambah kuat
niat untuk menghentikan kebiasaan merokok.
"Rokok mengandung ribuan
bahan tambahan yang tidak ditemukan secara alamiah di dalam tumbuhan
tembakau," ujar ilmuwan kesehatan lingkungan di Mount Sinai School of
Medicine, Luz Claudio.
Bahkan, ketika dibakar, rokok mengeluarkan
bahan kimia yang lebih banyak lagi. Bahan-bahan itulah yang berbahaya
bagi kesehatan.
Memang bahan-bahan kimia yang ditemukan di rokok
juga termasuk dalam bahan yang sudah disetujui oleh badan pengawas
makanan dan obat (FDA). Hanya, bahan-bahan tersebut berada di produk
yang seharusnya tidak dimakan.
Misalnya arsenik, substansi anorganik
yang ditemukan pada pengawet kayu dan racun tikus. Menurut FDA, arsenik
dapat membahayakan kesehatan karena bersifat karsinogenik, beracun
untuk pembuluh darah, sistem reproduksi, dan perkembangan.
Beberapa
rokok juga mengandung bahan kimia berbahaya yang terdengar lebih umum,
seperti karbonmonoksida yang juga terdapat pada pemadam api dan nikotin
yang juga terdapat pada insektisida. Dalam rokok juga terdapat
formaldehid, yaitu bahan penyebab kanker, atau kadmium, bahan aktif pada
baterai, serta heksamin yang juga ditemukan pada arang.
Diperkirakan, 70 senyawa kimia yang ditemukan di rokok bersifat
karsinogenik atau pemicu kanker. Dan, hampir semua bahan tersebut dapat
memicu kematian dengan cara yang lain.
Menurut ahli paru dengan
spesialisasi rehabilitasi paru dari City of Hope, Brian Tiep,
mengatakan, rokok dapat memengaruhi aliran oksigen di tubuh dengan dua
cara. Pertama, karbonmonoksida "mencuri" berikatan dengan hemoglobin
yang seharusnya berikatan dengan oksigen untuk dialirkan ke seluruh
tubuh.
"Kedua, sianida mengurangi kemampuan jaringan untuk mengambil
dan memanfaatkan oksigen. Sementara fungsi jaringan tidak akan optimal
tanpa aliran oksigen," jelasnya.
Pengen Ngerokok, Tapi Tanpa Racun ?
Info Lebih Lanjut, Pemesanan, dan Free Konsultasi Contact Us :
Hp 089674737675
Pin 74E7DBBA
Line Rumah Sehat TD
WA 087875982621



0 komentar:
Posting Komentar